Tampilkan postingan dengan label FYI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label FYI. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 Desember 2011

Perbedaan PECUNDANG dan PEMENANG

1. Pecundang selalu "khawatir dengan perubahan", Pemenang selalu "tidak sabar menanti perubahan"

2. pecundang selalu "berada di belakang", pemenang selalu "berada didepan"

3. pecundang selalu "senang berada di zona nyaman", pemenang senang "berada di daerah tantangan"

4. pecundang selalu berkata "bagaimana kalau gagal ?" , sementara pemenang selalu berfikir "bagaimana agar bisa sukses. 

5. pecundang berkata "tidak bisa", pemenang menjawab "harus bisa"

6. pecundang menolak "jangan saya" , pemenang menantang "mengapa bukan saya"

7. pecundang lebih senang menunggu sesuatu terjadi, pemenang menciptakan sesuatu terjadi

8. pecundang membuat statement, pemenang melaksanakan komitmen

9. pecundang menunggu segalanya sempurna, pemenang memulai dengan apa yang dimilikinya

 10. pecundang menghindar, pemenang bersaing

 11. pecundang berkata "nanti dulu" , pemenang berteriak "Sekarang"

12. pecundang bekerja dan menunggu pensiun, pemenang belajar dan mempraktikan pengalaman

13. pecundang mengoleksi slogan, pemenang memperbanyak tindakan 

14. Pemenang selalu memiliki program, Pecundang selalu memiliki alasan

15. Ketika pemenang melakukan sebuah kesalahan,
ia akan berkata “Saya melakukan kesalahan”
, Ketika pecundang melakukan sebuah kesalahan, ia akan berkata “Itu bukan kesalahan saya”

16. Pemenang membuat komitmen-komitmen, Pecundang membuat janji-janji

17. Pemenang memilih seperti yang ia ingin lakukan, Pecundang memilih sesuai pilihan orang banyak

18. Pemenang membuat sesuatu terjadi, Pecundang membiarkan sesuatu terjadi
 

source :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7523862

Jumat, 18 November 2011

Sebelum Makan, Mari Kita Bertanya!



Kali ini kita gak ngajak lo buat berdoa. Itu biarlah jadi kesadaran diri masing-masing aja. Lebih baik bertanya, karena yang lo percaya belum tentu bener, dan memakan sesuatu yang gak tau asal-usulnya sama aja seperti belajar ngapalin butir-butir pancasila tanpa lo tau apa kegunaannya…yuck! Jadi, coba tanya kiri, kanan, depan, belakang, colak-colek orang di sekitar lo ketika mereka hendak menyantap makanan-makanan di bawah ini dan tanyakan…


“Hei kamu! Tahukah kenapa benda itu dinamakan…”






Telor Mata Sapi


Konon: Menurut penelitian kecil kami, nama ini sebenernya berasal dari bahasa Perancis, oeil de boeuf yang artinya bull’s eye. Maksudnya dinamain gitu sama orang Perancis sih karena bentuk telor itu mirip sama bullseye alias lingker lingkeran bulet yang biasa jadi target kalo lo lagi main darts itu. Namun nama itu akhirnya asal diculik dan diartiin plek-plekkan jadi telor mata sapi. Halah, asal! Itu aja salah ngartiin…kan harusnya telor mata banteng kan ya?



Es Teler

Konon:  Es teller ini diciptain sama seorang bapak yang bernama Tukiman Darmowijono di tahun 80an. Pak Tukiman ini punya kedai es teler di daerah Megaria yang rajin jadi tempat nongkrong ABG setempat. Nampaknya ‘teler’ adalah satu bahasa gaul yang cukup cihuy di jamannya mas boy itu selain ‘nih ye…’, ‘memble aje’, dan bahasa-bahasa prokem lainnya, soalnya ABG yang nongkrong di situ nyebut es jualan pak Tukiman dengan ‘es teler’ karena enaknya bisa bikin lo sampe teler.

Nasi Kucing

Konon: Seorang temen kita yang Jawa asli bilang nasi ini dinamain nasi kucing karena begitulah cara orang-orang Jawa kalo lagi ngasih makan kucing. Nasi seiprit, sayur seiprit, sama ikan/ayam seiprit. Pokoknya, prinsip orang Jawa dalam ngasih makan kucing adalah yang penting ada ayam/ikannya deh, tu kucing pasti udah gembira sentosa. Setidaknya begitulah menurut temen kami itu, yang eyangnya di kampung punya selusin kucing.


Kopi Tubruk
Konon: Asal nama kopi ini gara-gara dibikin dari biji kopi yang diancurin, bahasa Jawa-nya: ditubrukin. Tapi ada juga yang bilang, dinamain kopi tubruk soalnya minuman ini dibikin pake asal tubruk. Serbuk kopi langsung ditubrukin pake aer panas, gak pake saring-saringan segala. Jadi masih banyak ampas-ampas kopinya dimana-mana. Tapi meskipun gak secakep kopi-kopi yang biasa ada di coffee house mall-mall, rasalnya opi tubruk ini boleh diadu! Abis minum kopi ini, lo bisa begadang semaleman, tanpa takut nubruk siapa-siapa! (Andalan sopir-sopir antar kota hehehe…)




Source : 
http://provoke-online.com/p-original-article-sebelum-makan-mari-kita-bertanya/