Rabu, 21 Desember 2011

STOP Plagiarisme ! Hargailah Karya Orang Lain


Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.

Sebagai contoh kasus plagiarisme adalah Penulis Doris Kearns Goodwin mewawancarai penulis Lynne McTaggart dalam bukunya dari tahun 1987, The Fitzgeralds and the Kennedys, dan ia menggunakan beberapa kalimat dari buku McTaggart mengenai Kathleen Kennedy. Pada 2002, ketika kemiripan ini ditemukan, Goodwin mengatakan bahwa ia mengira bahwa rujukan tidak perlu kutipan, dan bahwa ia telah memberikan catatan kaki. Banyak orang meragukannya, dan ia dipaksa mengundurkan diri dari Pulitzer Prize board

Menurut pandapat saya plagiarisme itu termasuk palanggaran hak cipta dan etika. Pemegang hak cipta (pembuat hasil karya) jelas sangat dirugikan karena karyanya telah dijiplak oleh orang lain tanpa seizinnya. Orang yang melakukan plagiarisme (plagiator) pun akan dirugikan apabila masalah tersebut di bawa ke ranah hukum. Karena tindakan plaiarisme termasuk dalam UU no. 19 tahun 2002 tentang hak cipta
Dan akan mendapat sanksi dalam Pasal 72 UU no. 19 tahun 2002. Bukan dalm hak cipta saja tetapi plagiator pun telah melanggar etika.


Solusi agar kita tidak melakukan tindakan plagiarisme dan terhindar dari pelanggaran hukum sebaiknya :
1.     Menumbuhkan sikap kretif dalam diri kita, sehingga kita dapat terhindar dari perbuatan copy-paste tanpa menyebutkan sumber asal. ( Sebaiknya jika kita melakukan copy-paste menyebutkan sumber asalnya)
2.     Pemerintah lebih tegas dalam menangani tindakan plagiarisme, memberikan sanksi kepada plagiator, agar para plagiator tidak melakukan tindakan plagiarisme.
Mulailah tumbuhkan kretifitas, Marilah kita cegah bersama Plagiarisme..! Hargailah karya orang lain.

Sumber :



Kamis, 08 Desember 2011

Perbedaan PECUNDANG dan PEMENANG

1. Pecundang selalu "khawatir dengan perubahan", Pemenang selalu "tidak sabar menanti perubahan"

2. pecundang selalu "berada di belakang", pemenang selalu "berada didepan"

3. pecundang selalu "senang berada di zona nyaman", pemenang senang "berada di daerah tantangan"

4. pecundang selalu berkata "bagaimana kalau gagal ?" , sementara pemenang selalu berfikir "bagaimana agar bisa sukses. 

5. pecundang berkata "tidak bisa", pemenang menjawab "harus bisa"

6. pecundang menolak "jangan saya" , pemenang menantang "mengapa bukan saya"

7. pecundang lebih senang menunggu sesuatu terjadi, pemenang menciptakan sesuatu terjadi

8. pecundang membuat statement, pemenang melaksanakan komitmen

9. pecundang menunggu segalanya sempurna, pemenang memulai dengan apa yang dimilikinya

 10. pecundang menghindar, pemenang bersaing

 11. pecundang berkata "nanti dulu" , pemenang berteriak "Sekarang"

12. pecundang bekerja dan menunggu pensiun, pemenang belajar dan mempraktikan pengalaman

13. pecundang mengoleksi slogan, pemenang memperbanyak tindakan 

14. Pemenang selalu memiliki program, Pecundang selalu memiliki alasan

15. Ketika pemenang melakukan sebuah kesalahan,
ia akan berkata “Saya melakukan kesalahan”
, Ketika pecundang melakukan sebuah kesalahan, ia akan berkata “Itu bukan kesalahan saya”

16. Pemenang membuat komitmen-komitmen, Pecundang membuat janji-janji

17. Pemenang memilih seperti yang ia ingin lakukan, Pecundang memilih sesuai pilihan orang banyak

18. Pemenang membuat sesuatu terjadi, Pecundang membiarkan sesuatu terjadi
 

source :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7523862